Langsung ke konten utama

Saya gagal snbp 2024

 Hello all!! Back with me. Kali ini saya bakal nulis pake bahasa Indonesia.. jadi yang bakal saya bahas kali ini tentang snbp, antara merah atau biru. Dan tebak saya dapat warna apa..



Yap, merah (⁠ ⁠.◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)

Jujur saya gatau harus mulai dari mana.. yang pasti kata kata yang keluar itu, "Dunia ga berhenti ketika kamu ketolak snbp." That's true dan saya bener bener berusaha buat bertahan. Bercerita dengan teman saya, bercerita di akun kedua dan melewatinya dengan tertawa. 

"Apakah ngga ada kesedihan saat itu?" Ada, setiap kegagalan itu pasti ada sedihnya.. tapi tinggal gimana caramu menanggapinya.. ngga ada salahnya bersedih, toh itu emang naluri manusia. Tapi ya jangan berlarut-larut, kalau gagal ya usaha lagi.

Snbp ini jalur yang lumayan unik, ketika ada yang sertif inter, eligible 1, rata rata 90 keatas, tapi dia ga keterima. Ini yang buat dia unik.. dan bodohnya saya percaya saya bisa lolos snbp. Saya punya sertifikat tingkat kabupaten, rank eligible saya juga masih mumpuni. Mungkin kesalahan saya berada di pemilihan jurusan.. jurusan yang saya pilih ini memang kurang se linier dengan sertifikat itu.. apalagi harus pake portofolio, dengan skill yang pas pas an itu saya bikin gambar suasana kurang lebih memakan waktu 2 hari.. bener bener gabisa ditiru dan diulangi lagi wkwk, dan ya seperti judul, saya gagal snbp.

"Kenapa milih jurusan yang ga se linier dan repot repot bikin portofolio?" Saya mempertimbangkan beberapa hal, yang pertama keinginan saya, yang kedua transportasi dan tempat tinggal, yang ketiga orang tua, ke-empat kuota kipk di universitas. Ya walaupun orang tua masuk ke urutan ke-tiga, tapi ini cukup berpengaruh. 

Yang pertama keinginan saya, sebenarnya saya memang berniat meneruskan ke jurusan yang se linier dengan sertifikat tersebut.. namun jurusannya lebih menjurus ke teknik, saya yang berasal dari IPS tentu saja memutar otak 2 kali. Kalaupun yang mendekati pun itu geografi murni (karena saya gamau jadi guru) dan di universitas pilihan saya tidak ada jurusan tersebut..

Untuk alasan ke-dua dan ke-tiga saya keep sendiri ya.. hehe.

Ke-empat, kipk. Setiap universitas tidak memiliki kuota kipk yang sama. Hal ini cukup saya pertimbangkan hingga tidak memilih jurusan yang saya sukai dengan akreditasi yang bagus. Walaupun belum tentu kalau lolos dapet kipk, setidaknya saya milih yang banyak kuotanya.. biar kesempatannya lebih banyak.

Ya beginilah hidup, kalau ditanya "nyesel ngga milih yang ga se linier sertifikat?" Ngga. Saya ga menyesali hal tersebut. Kalaupun saya keterima dan jurusannya ga sesuai minat saya, ditakutkan saya gabisa survive di jurusan tersebut.. dan takutnya berdampak sama adek kelas. Toh kalaupun milih se linier, belum tentu saya lolos..

"Terus sekarang ngerasa down ngga pas liat temen lolos snbp?" Sedikit, terus yaudah mau gimana lagi.. toh hidup kita selalu maju, stuck boleh tapi jangan kelamaan. Masih ada jalan lain itu pasti, sesuai sama usahamu.

"Setelah kegagalan ini, apakah saya daftar snbt?" Ngga. Alasan ekonomi menjadi faktor utama. Ekonomi itu udah banyak jadi penghalang mereka mereka yang ingin melakukan sesuatu yang lebih dari sekarang. Jadi tolong kalau kamu punya uang ditabung atau investasikan, siapa tau di masa depan kamu bener-bener butuh.

"Kalau ngga daftar utbk, apakah saya tetep belajar?" Ya, bersama teman yang daftar utbk. Soalnya saya sadar kalau pasti tes kaya gini bakal ada setiap saya daftar beasiswa atau yang lainnya. Saya bantu dia, dia bantu saya. It's much better than terpuruk sama keadaan.

"Terus kalau gagal mau kemana?" Kalau ditanya sama orang kaya gitu, saya bakal jawab "kemana-mana." Tenang, proses itu mengalir.. kalaupun ga mengalir paling tersumbat dikit. Ada rencana, tapi saya memang kurang siap buat bilangnya.

Saya menulis seperti ini sebagai pengingat saya di masa depan.. jika saya terpuruk, akan saya baca kembali sebagai pengingat bahwa saya pernah bertahan di situasi dimana tidak semua orang bisa bertahan.

Oh iya, semua pertanyaan yang ada di tulisan ini semua berasal dari otak saya.. bukan gila tapi jadi media jawaban atas pertanyaan-pertanyaan saya. Karena ga semua orang bisa jawab pertanyaan-pertanyaan mu.

Kita gatau apa yang terjadi selanjutnya.. jadi doa dan usaha yang jadi arahnya.

Bye all, have a nice day!!

Merah menyala bersama naw\(*^▽^*)/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Malam, M.

M. Malam berbisik padaku samar-samar. Bahkan untuk sebuah nama, yang terlambat disampaikan ke pemiliknya. Sungguh, aku menyesalinya. Ego yang tumbuh dulu, kini semakin tunduk ke bumi, bahkan hampir mengubur dirinya. Sialnya, dia tak juga kembali untuk memberikan secercah cahaya maupun setitik air. Ah ..., ingin ku ulang. Namun banyak angin yang berhembus kencang, ranting yang berjatuhan, daun yang berguguran. Banyak kata yang telah kusampaikan lewat mereka. Tapi M ..., tidakkah kau paham ini semua? Dari derasnya hujan yang kau lewati, jalanan yang terasa panjang dan melelahkan, angin yang berhembus padamu?  Gila, semua terasa berbeda. Temu ku bukan lagi air yang kau telan saat dahaga. Bukan pula pohon saat kau berteduh. Sial, sungguh sial. 30 Mei 2025, K.

M, ini lucu

Wkwk. Sepertinya memang lucu. Dari banyak kata yang ku tulis dalam suratmu, harusnya bisa masuk paham mu.. Dan bayangan itu, harusnya tak menerka apa yang kulakukan. Paling tahu isi suratmu, padahal hanya aku dan bayanganmu yang tau. Sial, semoga menjauh. Tertanda K.

M, kemana?

Judulnya, seperti tanyaku pada tiap malam, pada tiap sepi, pada angin yang melewati ku. Tanya yang mungkin tak akan pernah terjawab pasti, padahal diri ini siap menerima apapun hujannya. Ah ..., mungkin memang bodoh saja. Kata mereka, bertemulah. Pikirku ..., andai semudah mengucap maaf tanpa merubah pikirnya, mungkin sudah ratusan kali ku temuinya. Perlukah ku berlari lagi setelah sekian purnama yang melintas di hari yang sepi ini? Tolong. Jawab aku. Dalam batinmu yang terkungkung kedinginan. Tertanda  K.